Apakah Mengajar Adalah Panggilan Hidup Saya?

Menurut buku “Menjadi Guru Itu Mengasyikkan!” ada beberapa karakteristik dari sebuah panggilan hidup.

ilustrasi image:pixabay.com

Pertama, Jika kita melakukannya, kita akan merasa gelisah. Seorang Ahok tidak akan tenang jika hanya membaca teori politik tanpa melakukan aksi.  hal ini karena menjadi politisi adalah panggilan hidupnya. Sebaliknya seorang Effendi Gozali, kendati wajahnya rajin muncul di berbagai acara TV yang bernuansa politik akan gelisah jika terjun ke dalam partai politik dan tidak mau berhenti mengajar, ini terjadi karena panggilan hidupnya adalah menjadi seorang Dosen.

Secara naluriah kita tahu apa yang membuat kita resah jika kita tidak melakukannya. hal ini sungguh petunjuk baik mengenai apa sesungguhnya panggilan hidup kita.

Kedua, kita pasti memiliki kemampuan atau potensi yang menonjol, diantara puluhan kemampuan dan potesi yang kita miliki untuk bisa melakukan panggilan hidup dengan baik. seperti contoh seorang yang memiliki panggilan hidup sebagai penulis pastilah memilikii kemampuan merangkai kata kata yang baik diatas rata rata. atau seorang penyanyi pastilah memiliki potensi suara yang indah dan harmonis dalam melantunkan nada nada.

Ketiga, Muncul rasa bahagia yang tak terhingga jika kita menjalani panggilan hidup kita. rasa bahagia tersebut tidak bisa diukur nilainya dengan nilai uang. Sebagai contoh seorang Maia Estianty bersikeras untuk menjadi seorang musisi kendati ayahnya yang seorang rektor universitas terkemuka melarangnya, tetapi Maia tetap teguh untuk menjalankannya menjadi seorang musisi dan percaya bahwa ia akan menghidupi dunia musik dengan Passion For Music yang ia miliki.

Nah, Ketiga hal tersebut mungkin akan membuat kita bertanya; lalu bagaiman membedakan antara panggilan hidup dengan hobi? untuk pertanyaan semacam ini jawabannya sederhana saja. Hobi adalah sesuatu yang dilakukan dikala kita sedang memiliki waktu senggang untuk membuat hati kita senang, sedangkan panggilan hidup adalah sesuatu yang menjiwai kehidupan kita sehari hari, mendominasi aktivitas sehari hari dan memberi kita hidup.

Jika menjadi seorang pengajar adalah menyenangkan bagi kita, dan kita menjiwai aktivitas menjadi guru dalam kehidupan sehari hari maka itulah panggilan hidup. atau sebaliknya jika kita menjadi seorang pengajar yang hanya melakukannya sesuai dan mengikuti peraturan saja tanpa menjiwainya, maka suatu ketika pasti hati kita akan berbicara mengenai titik jenuh dalam melakukan aktifitas sebagai seorang guru.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *