Sisihkan Profit Demi Kembangkan Bisnis
Sebelum memulainya, mau besar ataupun kecil sebuah bisnis, calon pelakunya pasti telah memiliki rancangan yang matang untuk kelangsungan kedepannya. Sebuah rancangan yang matang sangat diperlukan, mengingat segala sesuatu pada bisnis harus terlebih dahulu diperhitungkan. Baik dari segi modal, saat pelaksanaannya, hingga memikirkan profit yang akan diperoleh nantinya.
Saat berkutat dengan bisnis, pasti lah para pelakunya mengejar yang namanya profit atau keuntungan. Mengingat pebisnis dituntut bekerja begitu keras, memeras keringat, dan menghadapi berbagai resiko yang bakal dihadapinya. Demi keberlangsungan bisnis yang dilakoninya agar mendapatkan hasil setimpal atau bahkan berharap lebih.
Namun, apakah profit yang dihasilkan oleh bisnis tersebut, menjadi hak pemilik seluruhnya? Ya betul, itu memang hak pemilik secara keseluruhan. Tapi, masalahnya sebagai pemilik usaha juga mempunyai kewajiban untuk menyisihkannya demi perkembangan usaha di masa mendatang.
Kebiasaan jelek keluar dari para pebisnis ketika mendapatkan profit menggiurkan pada bisnis yang dikelolanya. Kebanyakan dari pebisnis, khususnya para pemula, mereka biasanya segera menghabiskan keuntungan tersebut. Karena mereka merasa kaget akan suatu pencapaian keberhasilan yang diperolehnya. Tanpa memikirkan bagaimana keberlangsungan bisnis kedepannya.
Padahal perkembangan terhadap suatu bisnis sangat diperlukan, apalagi untuk pemula. Layaknya seorang pemula, pastinya peralatan atau perlengkapan penunjang bisnis belum dimilikinya. Alangkah baiknya profit yang didapat bisa dikumpulkan untuk melengkapi kebutuhan bisnis yang dijalankannya.
Maka dari itu sangat dianjurkan, khususnya bagi pemula, sebaiknya profit disisihkan untuk kepentingan bisnis. Bila perlu tahan sedikit hasrat akan kebutuhan pribadi demi perkembangan bisnis yang dirasa lebih penting. Percuma menjalankan bisnis bertahun-tahun kalau profit atau keuntungannya dipakai dan dihabisiskan untuk yang kurang perlu. Membuat bisnis yang dijalankannya tidak berkembang, dengan kata lain “ga maju-maju”.
Dari sini, seharusnya mulai bisa memahami kenapa sebaiknya tidak membelanjakan semua profit untuk membeli sesuatu yang kurang penting. Biasakan untuk memisahkan profit menjadi deviden bagi pemilik bisnis dan menjadi tabungan baginya.
Awal menjalankan bisnis, jangan memikirkan profit (keuntungan). Tapi sisihkan profit untuk perkembangan bisnis hingga bisa dikatakan memiliki pemasukan yang stabil. Stabil disini adalah mampu menghidupi pemiliknya, bukan sekedar berkecukupan melainkan mencukupi kebutuhan orang-orang di dalam bisnis tersebut.
::M Nur Hasan::
Saya sangat setuju dengan artikel ini, dan saya masih menjalankan cara ini sampai sekarang.
Kebanyakan para pengusaha dan pebisnis selalu memakai laba dari penjualan untuk hal di luar bisnisnya.