5 Strategi Utama Merintis Usaha
Banyak pengusaha baru yang bermunculan untuk menawarkan produk milik mereka, namun banyak pula dari mereka yang berguguran karena tidak bisa bertahan dan bersaing bisnis dengan pengusaha-pengusaha lain.
Jika kamu baru akan memulai merintis usaha kamu, cermati beberapa tips berikut supaya bisnis kamu bisa berjalan dengan maksimal.
1. Target konsumen
Pastikan kamu sudah menentukan pangsa pasar terlebih dulu sebelum kamu memikirkan banyak hal lain untuk merintis sebuah usaha berbisnis. Hal tersebut akan memudahkan kamu untuk menentukan kualitas dan jenis produk apa yang tepat untuk dijual.
Misalnya di bidang fashion. Bagi konsumen level kelas atas akan cenderung memilih desain dan kualitas yang bagus meskipun harganya mahal. Sedangkan bagi kalangan menengah dan bawah cenderung yang penting awet dipakai..
2. Merek usaha
Buat brand atau merek usaha yang unik, mudah diingat, gampang melekat dan juga harus menarik pelanggan. Hal ini akan membuat promosi menjadi lebih mudah. Sebagai contoh, orang akan mudah mengucapkan dan gampang diingat saat mereview produk kamu dari mulut ke mulut.
Jangan coba coba membuat nama brand atau merek dagang yang terlalu sulit, itu tidak akan mengesankan bagi pelanggan.
3. Strategi promosi
Menggunakan strategi promosi di awal usaha menjadi hal yang sangat penting. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan produk yang sedang kamu pasarkan supaya menarik konsumen mau mencoba produk kamu.
Kamu bisa mencoba membuat brosur untuk promo diskon produk kamu. Endorse produk kamu melalui selebgram atau akun publik instagram yang memiliki banyak follower. Mengiklankan lewat facebook ads juga bisa dicoba.
4. Hitunglah semua biaya dengan teliti
Saat menghitung dan merinci modal usaha, hitunglah dengan teliti sampai biaya yang paling kecil. Hal ini berguna untuk mempermudah kamu dalam menghitung semua kebutuhan supaya tidak kekurangan modal.
Sebagai contoh, kesalahan yang sering dilakukan adalah tidak memperhitungkan biaya karyawan dengan tepat. Mungkin di awal usaha kamu belum berpikir untuk memiliki karyawan, namun kamu tetap harus memperhitungkan biaya tenaga kerja. Kamulah yang bertindak sebagai karyawan, kinerja yang kamu lakukan juga harus diperhitungkan.
5. Menabung laba
Menabung dari laba di awal usaha adalah hal yang sulit dilakukan, apalagi dengan laba yang masih terhitung sedikit. Jika kamu bisa menabung, saat uang sudah terkumpul banyak bisa digunakan untuk mempeprbesar usaha. Atau kamu bisa gunakan dana tersebut sebagai dana cadangan apabila terjadi hal hal yang tak terduga.