Kemasan untuk Bisnis Makanan
Faktanya, kemasan untuk bisnis makanan memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap nilai jual produk. Kemasan dapat mempercantik produk yang dapat memikat minat pembelinya. Menggunakan kemasan produk makanan akan membuatnya terkesan lebih professional.
Fungsi dasar kemasan adalah untuk melindungi fisik sebuah produk baik produk makanan, minuman atau produk apapun itu. Tentu supaya produk tetap terlindungi dan terjaga kualitasnya sampai ke tangan konsumen. Misalnya, sangat berguna ketika dalam proses pendistribusian atau penyimpanan yang umumnya akan terjadi penataan barang dengan cara ditumpuk.
Selain itu kemasan juga dapat difungsikan sebagai media promosi. Kemasan yang baik adalah kemasan produk yang menarik minat seorang konsumen untuk melakukan pembelian. Kemasan didesain dengan mencantumkan merek dagang atau brand yang mudah dilihat dan diingat oleh banyak orang. Bukan hanya bagi pembeli produk, namun juga memungkinkan dilihat oleh orang di sekitarnya. Pemanfaatan ini dapat dikatakan sangat efektif untuk memperkenalkan dan juga menjual brand / merek dagang kita ke masyarakat luas.
Pemanfaatan kemasan juga dilakukan untuk menuliskan informasi produk seperti komposisi bahan, tanggal kadaluarsa, dan informasi halal dan lain sebagainya.
✓ Jenis Kemasan Makanan
Membuat sebuah kemasan produk makanan untuk UMKM/ Home industri / catering tentu harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah mengetahui jenis kemasan berdasarkan bahan yang digunakan.
Bahan-bahan kemasan produk sangat penting untuk menjamin kualitas produk makanan yang baik, sehat dan aman untuk dikonsumsi. Istilah kerennya adalah foodgrade, yakni bahan yang tidak mencemari atau mentransfer zat-zat berbahaya ke dalam produk makanan.
Berikut adalah beberapa jenis kemasan makanan berdasarkan jenis bahan pembuatannya:
1. Kemasan Makanan Plastik
Kemasan makanan berbahan plastik menjadi yang cukup banyak dipilih oleh pengusaha makanan kelas menengah ke bawah. Harga kemasan berbahan plastik yang murah dan juga sangat mudah didapatkan menjadi faktor utama.
Proses pengemasan produk makanannya juga mudah, bahkan tanpa memerlukan mesin kemasan khusus yang harganya cukup menguras modal.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah tidak semua jenis kemasan yang berasal dari plastik aman untuk produk makanan. Hal ini berarti tidak aman bagi kesehatan konsumen, diantaranya adalah plastik yang berbahan polypropilen polyetilen polyvinylchloride.
2. Kemasan Kertas
Jenis kemasan berikutnya yakni kemasan berbahan kertas. Kemasan ini banyak digunakan untuk pengemas makanan. Kemasan kertas menjadi salah satu pilihan kemasan yang ramah lingkungan dan juga tidak berbahaya bagi makanan.
Jenis kertas yang biasa digunakan untuk kemasan makanan: Kertas tahan minyak (Grease Prof), Kertas Kraft, Duplex (coated), Kertas Ivory.
Namun perlu diperhatikan, sebaiknya tidak menggunakan kertas bekas untuk pengemas makanan. Karena tinta tulisan pada kertas bekas memiliki yang mengandung bahan timbale (Pb) yang bisa mengontaminasi makanan sehingga berbahaya jika dikonsumsi manusia.
3. Kemasan Gelas / Kaca
Berikutnya adalah kemasan berbahan gelas atau kaca. Jenis kemasan ini tergolong aman dari bahan bahan kimia yang dapat mengkontaminasi makanan ataupun minuman. Umumnya memang lebih banyak digunakan untuk kemasan minuman.
Kemasan botol sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan minuman ternama, seperti teh botol, kopi dan lain lain.
Namun memang jenis kemasan berbahan gelas lebih rentan pecah jika terkena guncangan.
4. Kemasan Kaleng
Kemasan kaleng umum digunakan karena memiliki kelebihan kuat dan tidak mudah pecah. Kaleng yang digunakan biasanya jenis logam seperti aluminium, seng dan besi. Bahan dasar kaleng yang digunakan tidak boleh mengandung logam berbahaya agar kualitas dan makanan tetap terjaga dan aman dikonsumsi.
Namun kemasan berbahan kaleng juga memiliki kekurangan yakni jika kaleng rusak maka bisa berkarat. Karat yang timbul dapat mengkontaminasi makanan sehingga tidak baik jika dikonsumsi.
5. Kemasan Styrofoam
Terakhir adalah kemasan berbahan styrofoam. Banyak orang menggunakannya sebagai pengemas makanan karena harganya yang terbilang murah dan juga praktis.
Namun kemasan styrofoam ini ternyata memiliki efek samping yang cukup membahayakan bagi manusia. Styrofoam memiliki kandungan zat kimia yang dipercaya berbahaya bagi kesehatan. Zat kimia tersebut diantaranya adalah benzene dan styrene yang dapat menyebabkan penyakit kanker.
Melansir dari situs hellosehat.com. Walau begitu, WHO telah menyatakan bahwa kandungan styrene tidak akan menimbulkan bahaya pada kesehatan jika tidak melebihi 5000 ppm di dalam tubuh. Sementara kemasan makanan berbahan styrofoam yang sering dipakai untuk menyimpan makanan hanya mengeluarkan styrene sebanyak sekitar 0,05 ppm. Oleh karena itu, Badan Pengawasan Obat Indonesia menyatakan jika styrofoam aman digunakan.
✓ Contoh Kemasan Makanan dan Minuman
Contoh kemasan makanan ringan berbahan plastik
Contoh kemasan makanan dari kertas
Contoh kemasan makanan unik
Contoh kemasan produk makanan yang menarik
Contoh kemasan makanan unik dan murah
Contoh kemasan kaleng
Well, semoga ulasan tentang kemasan produk makanan UMKM maupun perusahaan diatas semoga dapat memberikan wawasan sebelum kita membuat sebuaj kemasan untuk sebuah produk. Tentu dengan mempertimbangkan keamanan dan kesehatan bahan yang digunakan serta desain yang menarik.