Mengelola Emosi di Tempat Kerja

Meningkatkan Kecerdasan Emosional Bagian Kedua: Mengelola Emosi di Tempat Kerja

Kita semua perna mendengar seseorang atau kita sendiri berkata “kontrol emosi kamu” atau “tenangkan diri kamu”, kita biasa mengartikannya sebagai “tahan emosi kami”.  namun sebagaimana yang telah ditulis pada artikel “Mengembangkan Kesadaran Diri yang Tinggi di Tempat Kerja” emosi memberikan petunjuk mengapa kita melakukan sesuatu. menahan emosi menghalangi kita untuk mendapatkan petunjuk tersebut. menekan emosi juga akan membuat petunjuk tersebut hilang. Hal tersebut dapat membuat emosi semakin memburuk.

image:pixabay.com

Mengelola emosi mengandung makna yang cukup berbeda dengan menahan emosi. Hal itu berarti memahami emosi dan menggunakan pemahaman tersebut untuk mengubah situasi bagi kebaikan kamu.

Dalam kasus, ketika kamu berada di dalam sebuah meeting dan atasan kamu secara mencolok mengkritiki gagasan yang kamu ajukan, dan dia mengatakan bahwa “sebaiknya kamu melakukan yang seharusnya kamu lakukan, bukan mengajukan berbagai gagasan yang bodoh seperti itu”. Respon spontan dan tidak terkontrol yang kamuterima mungkin kamu berfikir bahwa “kamu bodoh, seorang idiot yang tidak sensitif”. Jika kamu melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan mungkin kamu akan dipandang cemerlang. sementara mungkin gagasan yang kamu ajukan adalah benar, namun jika kamu mengeluarkan kemarahan dan emosi kamu pasti akan mengakibatkan teguran yang lebih keras, atau bahkan mungkin berakibat pada pemecatan.

Berikut ini adalah cara cerdas secara emosional untuk menghadapi situasi semacam itu;
Pertama, kamu sadar sedang marah, kemudian kamu menghubungkan dengan pemikiran kamu. hal dalam pikiran kamu yang muncul lebih awal mungki hal yang tidak baik; “Atasan yang menyebalkan, saya bisa saja membunuhnya” namun kemudian kamu berkata dalam hati; “Atasan saya yang berkelakuan tidak masuk akal, saya tidak akan menurunkan derajat saya seperti dirinya, Saya tidak akan memperlihatkan kemarahan saya, saya tahu gagasan yang saya utarakan adalah benar“.
Dan kamu mungkin menyadari semua perubahan fisiologis kamu seperti, pernapasan yang mulai cepat, jantung yang berdebar keras, atau telah sampai pada tindakan tangan yang mengepal. Bersenti lakukan itu, kamu bisa sejenak keluar dariruang pertemuan dengan minum air dingin, dan cari solusi untuk memecahkan masalah terseebut.

Cara memanfaatkan Pemikiran, Perubahan Fisiologis, dan Perilaku kamu

Penting untuk diingat bahwa pemikiran, perubahan tubuh, dan perilaku yang terjadi adalah kamu yang mendorong respon emosional kamu, bukan perilaku orang lain ataupun peristiwa tertentu. dalam contoh diatas adalah; Boss yang menjatuhkan kamu di depan umum disebuah pertemuan, pemikiran kamu tentang ledakan kemarahan sang boss, jantung yang berdebar keras, dan kepalan tangan, itu semua kamulah yang menyebabkan kamu mengalami emosi kemarahan.

Dengan memahami hal tersebut kamu akan paham bahwa kuasa untuk mengelola kemarahan dan semua emosi berada pada kontrol kamu sendiri, bukan berada di tangan boss kamu yang menyebalkan atau orang lain, dan mengelola kemarahan kamu berarti juga meliputi tanggung jawab atas tiga komponen sistem emosional meliputi:

  • Pemikiran atau penilaian kognitif kamu
  • perubahan fisiologis atau stimulasi kamu
  • perilaku atau kecenderungan tindakan kamu

Tiga topik lain yang berhubungan bisa anda baca pada artikel dengan klik link judul berikut ini:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *